Banyuwangi (KUA Kec. Muncar) - -
- KUA Kec. Muncar gencar melaksanakan Bimbingan Perkawinan Kolektif Mandiri
kepada Calon Pengantin yang telah terdaftar pada Sistem Informasi Manajemen
Nikah KUA Kec. Muncar.
Bimbingan Perkawinan dilakukan
secara kolektif dan mandiri kepada 18 Pasang pada hari Rabu di KUA Kec. Muncar (09/10/2024).
Tujuan dari Bimbingan Perkawinan berdasarkan Surat Edaran Nomor 02 tahun 2024
tentang Bimbingan Perkawinan Bagi Calon Pengantin adalah memberikan pembekalan
bagi calon pengantin agar mempunyai pengetahuan dalam merencanakan keluarga
yang berkualitas dan mempunyai keterampilan mengelola dinamika serta
merencanakan generasi yang berkualitas, agar terwujud keluarga yang Sakinah,
Mawadah, dan Rahmah.
18 Pasang calon pegantin hadir
mengikuti Bimbingan Perkawinan yang bertempat diruang Aula Balai Nikah KUA Kec.
Muncar. Semua peserta mendapatkan materi tentang pondasi keluarga Sakinah,
manajemen keluarga, resolusi konflik dalam keluarga, praktek akad nikah, dan
tanggungjawab dalam mendidik anak. Selain mendapat materi, masing-masing
peserta bimbingan perkawinan diberi satu buku berjudul “Pondasi Keluarga
Sakinah”.
Pemateri atau narasumber pada Bimbingan
Perkawinan adalah Penyuluh Agama Islam KUA Kec. Muncar yang telah mengikuti
pelatihan sebagai fasilitator dan lulus.
Secara kompetensi, para narasumber sangat mumpuni dalam menyampaikan materi
sekaligus memberikan berbagai informasi sekaligus kiat-kiat dalam membina
keluarga Sakinah.
Bapak Anang Mashuri membuka acara
dan memberi arahan tentang tujuan Bimbingan Perkawinan.
Anang menyampaikan tentang konsep
keluarga Sakinah. Menurut nya, setiap pasangan perlu mengerti konsep keluarga
Sakinah, agar sama-sama memiliki pandangan yang dapat mendasari upaya dan
ikhtiar bersama untuk menjadikan keluarga nya benar-benar keluarga Sakinah.
Berikutnya, Abah Dawamul Khoir
menyampaikan materi tentang Komitmen dalam sebuah keluarga. Di dalam sebuah
keluarga perlu ada yang namanya komitmen bersama, bahasa yang lebih sederhana
perlu menyepakati janji bersama antara suami dan istri. Komitmen perlu
diimbangi dengan gairah dari pasngan suami istri. Ada komitmen namun tidak ada
gairah untuk saling menyayangi sama saja. Ungkap abah dawam
Setelah menerima materi tentang
komitmen dalam rumah tangga, para peserta BimWin mendapat penguatan tentang
ikhtiar menuju keluarga Sakinah. Kita selalu berdoa agar keluarga kita
dijadikan keluarga Sakinah, mawadah, dan Rahmah. Lantas, apa kita tahu maksud
dari yang kita minta? Fawait Syaiful Rahman memulai materi dengan pertanyaan
pengertian Sakinah, mawadah, dan Rahmah. Menurut Fawait, doa akan lebih mantap
jika tahu arti dan tujuannya. Memahami konsep Sakinah, mawadah, dan Rahmah menjadi
materi penting sebagai bekal para calon pengantin.
Acara Bimbingan Perkawinan
ditutup dengan materi terakhir dari Kepala KUA Kec. Muncar. Abd Fatah, S.Ag. menganalogikan
pasangan suami suami istri seperti pakaian. Pakaian kita menutupi cacat tubuh
kita, memperindah diri kita, menghangatkan tubuh kita, dan memantaskan kita
untuk dilihat orang. Begitu pula dengan suami istri, masing-masing harus bisa
menjadi pakaian, saling melindungi dan menjaga demi keluarga kalian sendiri.
Kepala KUA Muncar mengupas ayat Al-Qur’an QS AL-Baqarah ayat 187.
Alhamdulillah acara berlangsung
dengan baik. Mudah-mudah semua peserta BimWin menjadi keluarga jodoh dan rukun.
(Fawait SR/ Fikri I)