Haris Shofiudin, Penyuluh Agama Islam, dalam materinya menekankan pentingnya pondasi yang kuat dalam membangun rumah tangga. “Suami istri harus saling memahami, menghargai, dan saling mendukung. Prinsip keadilan dan kesalingan harus menjadi landasan dalam setiap interaksi,” tegasnya. Haris juga memberikan contoh-contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari yang dapat memperkuat pondasi rumah tangga.
Sementara itu, Ahmad Jauhari Fadli, Penyuluh Agama Islam lainnya, mengajak para calon pengantin untuk menjadikan agama sebagai pedoman hidup. “Islam telah memberikan panduan yang sangat lengkap tentang kehidupan berumah tangga. Dengan mengamalkan ajaran agama, kita akan mendapatkan keberkahan dan ketenangan dalam rumah tangga,” ujarnya. Ahmad juga menjelaskan pentingnya ilmu fikih dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang mungkin timbul dalam kehidupan berumah tangga.
Salah satu peserta BIMWIN, Garnis, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas penyelenggaraan kegiatan ini. “Saya merasa sangat terbantu dengan materi-materi yang disampaikan. Banyak hal baru yang saya dapatkan, terutama tentang pentingnya komunikasi yang baik dalam hubungan suami istri,” ujarnya.
Senada dengan Garnis, Eko, calon pengantin pria lainnya, juga merasa sangat terbantu. “Saya jadi lebih siap menghadapi kehidupan berumah tangga setelah mengikuti BIMWIN ini. Saya sadar bahwa membangun rumah tangga itu tidak mudah, tapi dengan ilmu yang sudah saya dapatkan, saya yakin bisa melewati semua tantangannya,” ungkapnya.
Kepala KUA Kecamatan Cluring, Gunawan, berharap kegiatan BIMWIN ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi para calon pengantin. “Kami ingin para calon pengantin tidak hanya siap secara administratif, tetapi juga siap secara mental dan spiritual untuk menghadapi kehidupan berumah tangga. Semoga ilmu yang didapatkan hari ini dapat menjadi bekal yang bermanfaat bagi mereka,” ujarnya. (Hr.S)