Kemah Moderasi Beragama II |
Banyuwangi – Penyuluh Agama dan Penghulu dari Kantor Urusan Agama (KUA) Tegaldlimo turut serta dalam kegiatan Kemah Moderasi Beragama II yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi pada 11-13 Oktober 2024. Acara yang digelar di Bumi Perkemahan Jeongmara Songgon, Banyuwangi, ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai moderasi beragama di masyarakat melalui berbagai kegiatan edukatif.
Kemah Moderasi Beragama II dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Direktur Jenderal Penerangan Agama Islam (Penais) Kementerian Agama RI, Dr. H. Ahmad Zayadi, M.Pd.; Kasubdit Penyuluh Agama Islam, H. Amirullah, S.Ag., M.Ag.; Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Dr. Akhmad Sruji Bahtiar, M.PdI; dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, Dr. H. Chaironi Hidayat, S.Ag., MM.
Kegiatan ini diikuti oleh berbagai elemen dari lingkungan Kementerian Agama, termasuk unsur Penyuluh Agama, Penghulu, serta perwakilan Madrasah. Penyuluh Agama dan Penghulu dari KUA Tegaldlimo berperan aktif dalam mengikuti rangkaian acara, yang meliputi sesi diskusi, kajian terkait moderasi beragama, dan kegiatan kepemimpinan. Mereka juga turut serta dalam berbagai praktik lapangan yang membahas isu-isu aktual keagamaan dan sosial yang tengah dihadapi masyarakat.
Dalam sambutannya, Dr. Ahmad Zayadi menyampaikan bahwa peran Penyuluh Agama dan Penghulu sangat strategis dalam mempromosikan nilai-nilai moderasi dan menjaga keharmonisan di tengah masyarakat yang beragam. "Kemah ini bukan hanya sekedar kegiatan perkemahan, melainkan wadah untuk memperkuat komitmen kita dalam mengimplementasikan moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.
Keikutsertaan Penyuluh Agama dan Penghulu KUA Tegaldlimo dalam acara ini menegaskan komitmen mereka dalam memperkuat peran moderasi beragama di Banyuwangi. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, Dr. H. Chaironi Hidayat, berharap para peserta mampu membawa nilai-nilai moderasi yang telah dipelajari selama kegiatan untuk diimplementasikan dalam tugas keseharian mereka. "Semoga mereka dapat menjadi agen perubahan yang membawa semangat moderasi ke lingkungan masing-masing," ungkapnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para Penyuluh Agama dan Penghulu dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam menyebarluaskan moderasi beragama, serta mampu merespon berbagai tantangan keagamaan di masyarakat secara lebih inklusif dan toleran. (WH)