Penyuluhan KUA Dukung Pendidikan Keluarga di Sekolah Lansia Tangguh.
Banyuwangi,(KUA Tegalsari) Har ini, Rabu, 2 Oktober 2024, Sekolah Lansia Tangguh Desa Tegalrejo -Tegalsari bekerja sama dengan Kantor Urusan Agama (KUA) setempat mengadakan penyuluhan tentang pendidikan keluarga dan peran lansia dalam membentuk generasi penerus yang berkualitas. Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 26 lansia dan bertujuan untuk memperkuat peran mereka sebagai pendidik dan pembimbing di lingkungan keluarga.
Acara dimulai dengan sambutan dari Kepala Desa Tegalrejo, Bapak Tumari, Beliau berpesan untuk jangn bosen dan terus semangat dalam menuntut ilmu meski usia sudah Lansia. Adapun Penyuluh KUA, Bapak Syarif Nur Hasan, S,H.I menekankan pentingnya peran lansia dalam keluarga. "Lansia memiliki banyak pengalaman dan kebijaksanaan yang dapat diwariskan kepada generasi muda. Melalui penyuluhan ini, kita berharap dapat meningkatkan pemahaman lansia tentang peran mereka dalam mendidik anak dan cucu," ujarnya.
Penyuluhan ini mencakup beberapa topik, seperti nilai-nilai pendidikan agama, pentingnya komunikasi antar generasi, dan cara-cara efektif untuk berbagi pengalaman hidup. Para peserta juga diajak berdiskusi mengenai tantangan yang mereka hadapi dalam berinteraksi dengan generasi muda saat ini.
Ukuran sukses sesorang bisa bermacam-macam, seorang cerdik pandai pernah mengatakan, fase sukses manusia umur 5 tahun atau balita adalah ketika tidak ngompol, usia 7 tahun sukses kalau sudah tahu jalan pulang kehabis bermain. Usia 12 tahun sukses ialah ketika gaul, supel dan banyak teman, usia 17 tahun sukses ialah sudah punya KTP dan bisa lulus ujian mendapatkan SIM, adapun ketika usia 23 tahun adalah ketika sudah lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan tetap, usia 35-45 sudah hidup mapan,punya pasangan dan keturunan. Terlihat masih muda/awet muda di usia 45-50 adalah sukses berikutnya, usia 50-65 tahun kesuksesan adalah ketika didikan terhadap anak-anaknya membuahkan hasil yang baik. Usia 65-75 tahun sukses itu ketika tidak menjadi beban dan tidak mengidap penyakit , masih banyak mempunyai teman.
Selanjutnya sesi diskusi dipandu oleh Ibu Masruroh, salah satu Koordinator sekolah Lansia Lanjut Tegalrejo. Seorang Penyuluh KUA lainya Bapak Thoif, menjelaskan bagaimana lansia dapat menjadi teladan bagi keluarga. "Dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan, Anda dapat membantu anak dan cucu, menghindari kesalahan yang sama dan membentuk karakter yang baik," pungkasnya. Banyak lansia mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan ini dan berkomitmen untuk menerapkan ilmu yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sekolah Lansia Tangguh Desa Tegalrejo-Tegalsari berencana untuk melanjutkan kolaborasi dengan KUA untuk mengadakan kegiatan serupa di masa mendatang, guna mendukung peran lansia dalam pendidikan keluarga dan membangun masyarakat yang lebih baik.
(Syarif Nur Hasan)