Dalam amanatnya, Fahim menyoroti pentingnya peran guru ngaji dalam masyarakat, terutama dalam membentuk generasi muda yang Qurani. Ia menegaskan bahwa pemberian insentif kepada mereka harus dikawal dengan baik, mengingat besarnya jasa mereka.
“Guru ngaji bukan hanya sekadar mengajarkan Al-Qur'an, tetapi mereka juga membentuk karakter anak-anak kita. Ini adalah tanggung jawab besar yang patut kita apresiasi. Oleh karena itu, mari kita kawal bersama proses pemberian insentif ini, karena ini adalah hak mereka. Jangan sampai ada yang terlewat atau tidak tepat sasaran,” tegas Fahim dalam amanatnya.
Lebih lanjut, Fahim menambahkan bahwa penghargaan berupa insentif ini diharapkan bisa memotivasi para guru ngaji untuk terus bersemangat dalam mendidik generasi muda. “Insentif ini adalah bentuk penghargaan atas dedikasi mereka. Kita harus memastikan bahwa hak mereka terpenuhi sebagai wujud tanggung jawab sosial dan keagamaan,” tambahnya.
Selama apel berlangsung, seluruh pegawai terlihat serius dan fokus mendengarkan arahan dari pembina apel. Diskusi kecil sempat terjadi di akhir apel, membahas teknis pengawalan insentif tersebut. Suasana penuh semangat terlihat ketika Fahim mengajak seluruh pegawai untuk berperan aktif.
Ahmad Fahim berharap kegiatan apel pagi tidak hanya menjadi rutinitas semata, tetapi juga momen untuk menguatkan komitmen dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat, khususnya kepada para guru ngaji. “Semoga melalui apel ini, kita semakin solid dalam menjalankan tugas, terutama dalam memastikan hak-hak guru ngaji. Keberhasilan mereka adalah keberhasilan kita dalam mencetak generasi Qurani,” tutupnya.
Apel pagi ini memberikan semangat baru bagi pegawai KUA Kecamatan Cluring. Harapannya, komitmen bersama untuk mendukung guru ngaji dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas dalam menghargai peran penting mereka. (Hr.S)
