Banyuwangi (KUA Cluring) - Senin, 9 Desember 2024, KUA Kecamatan Cluring bersama BKKBN Kecamatan Cluring sukses menggelar program Sekolah Lansia Tangguh (SELANTANG) di pendopo Balai Desa Tamanagung. Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB ini diikuti sekitar 20 lansia dengan semangat yang tinggi.
Haris Shofiudin, Penyuluh Agama Islam dari KUA Cluring, hadir sebagai narasumber dan membawakan materi tentang Terapi Syukur. Dalam penyampaiannya, ia menjelaskan bahwa syukur adalah cara kita mengucapkan terima kasih kepada Allah atas segala nikmat-Nya. “Syukur itu ada tiga jenis: dengan hati, yaitu menyadari nikmat; dengan lisan, seperti mengucapkan alhamdulillah; dan dengan perbuatan, yaitu memanfaatkan nikmat untuk kebaikan,” terang Haris.
Dia juga mengingatkan bahwa syukur merupakan perintah Allah yang tercantum dalam Al-Qur'an. "Allah berfirman dalam Al-Baqarah: 152, ‘Ingatlah kepadaku, niscaya Aku ingat kepadamu. Bersyukurlah kepadaku, dan jangan kufur atas nikmat-Ku.’ Syukur adalah kunci kebahagiaan dan keberkahan hidup,” ungkapnya.
Haris menambahkan, Allah menjanjikan tambahan nikmat bagi mereka yang senantiasa bersyukur, sebagaimana disebutkan dalam surat Ibrahim: 7, "Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian."
Lebih dari sekadar teori, peserta diajak mempraktikkan terapi syukur yang bisa dilakukan 30 menit sebelum tidur. “Ucapkan kalimat positif seperti ‘Alhamdulillah hari ini aku bahagia’ atau ‘Alhamdulillah aku sehat’. Dengan begitu, rasa syukur akan terinternalisasi ke alam bawah sadar, membawa kedamaian dan energi positif,” jelas Haris.
Terapi syukur yang diajarkan tidak hanya memperkuat spiritualitas, tetapi juga memiliki banyak manfaat lainnya:
Mengurangi stres: Pikiran yang fokus pada rasa syukur cenderung lebih tenang dan positif.
Meningkatkan kualitas tidur: Pikiran yang damai membantu tubuh lebih rileks sebelum tidur.
Memperkuat hubungan sosial: Orang yang bersyukur lebih mudah berempati dan menghargai orang lain.
Meningkatkan kebahagiaan: Bersyukur membantu kita fokus pada kebaikan, menjadikan hidup lebih bahagia.
Para peserta terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Mereka mendengarkan materi dengan seksama, mengajukan pertanyaan, dan berbagi pengalaman. Ibu Rini, salah satu peserta, mengatakan, “Terapi ini membuka mata saya bahwa bersyukur itu sederhana tetapi sangat berdampak besar pada kebahagiaan.”
Program SELANTANG diharapkan dapat terus memberdayakan lansia untuk menjadi pribadi yang tangguh secara fisik, mental, dan spiritual. “Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi inspirasi, menciptakan lansia yang tangguh dan mampu menjadi teladan di lingkungan masing-masing,” ujar panitia.
Kolaborasi antara KUA dan BKKBN ini tidak hanya mempererat kebersamaan tetapi juga memberikan manfaat besar bagi lansia di Kecamatan Cluring. Program ini diharapkan terus berlanjut untuk membangun masyarakat yang lebih tangguh dan harmonis. (Hr.S)