BIMWIN CATIN di KUA Cluring: Menyemai Niat Suci Menuju Pernikahan Berkah


Banyuwangi (KUA Cluring) - Rabu, 19 Februari 2025, Kantor Urusan Agama (KUA) Cluring kembali menggelar Bimbingan Perkawinan (BIMWIN) bagi calon pengantin (catin) secara hybrid. Peserta yang hadir mengikuti kegiatan ini baik secara langsung di balai nikah maupun daring melalui platform Zoom. Program ini merupakan bagian dari upaya KUA dalam memberikan edukasi dan pembekalan kepada catin sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Agama (PMA) No. 30 Tahun 2024, yang mewajibkan BIMWIN setelah pendaftaran pernikahan di KUA.

Sebanyak empat pasangan calon pengantin mengikuti kegiatan ini dengan penuh antusias. Acara dimulai pukul 08.00 WIB, diawali dengan pembukaan oleh Haris Shofiudin, Penyuluh Agama Islam yang bertindak sebagai MC. Dalam sambutannya, Dia kembali mengingatkan pentingnya BIMWIN sebagai kewajiban yang harus diikuti setiap pasangan sebelum melangkah ke jenjang pernikahan.

"Pernikahan bukan hanya perkara administratif atau sekadar memenuhi syarat sosial, tetapi lebih dari itu, ia adalah ibadah yang penuh tanggung jawab," ujar Haris.


Untuk menggugah pemahaman peserta, ia kemudian melemparkan sebuah pertanyaan kepada mereka. "Apa niat utama kalian menikah?"

Salah satu peserta, Julian, menjawab dengan mantap, "Saya menikah untuk beribadah."

Mendengar jawaban tersebut, Haris mengangguk dan menegaskan, "Benar sekali. Jika niat menikah adalah untuk ibadah, maka segala tantangan dalam pernikahan akan lebih mudah dihadapi. Karena ibadah bukan sekadar seremonial, tetapi juga perjalanan panjang menuju keberkahan hidup."



Materi pertama disampaikan oleh Ahmad Fahim, Penyuluh Agama Islam, yang menyoroti pentingnya menjaga sholat lima waktu sebagai kunci keberkahan rumah tangga.

"Sholat adalah tiang agama, dan dalam pernikahan, ia adalah pondasi yang mengokohkan hubungan suami istri. Rumah tangga yang dibangun di atas kedisiplinan sholat akan lebih mudah mendapatkan ketenangan dan keberkahan," jelas Ahmad Fahim. Ia juga menambahkan bahwa pasangan suami istri yang saling mengingatkan dalam ibadah akan memiliki hubungan yang lebih harmonis dan penuh kasih sayang.



Pemateri kedua, Lailia Mufida, turut memberikan pembekalan dengan menekankan bahwa pernikahan bukan sekadar ikatan duniawi, melainkan juga amanah besar di hadapan Allah SWT.

"Pernikahan dalam Islam adalah amanah yang harus dijalani dengan kesadaran bahwa ia bukan hanya ikatan duniawi, tetapi juga tanggung jawab di hadapan Allah SWT. Oleh karena itu, memilih pasangan dengan bijak, menjaga komitmen pernikahan, menghargai doa restu keluarga, serta menghadapi ujian dengan kesabaran akan membantu mewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah," papar Lailia dengan penuh ketegasan.



Sepanjang kegiatan, suasana tampak penuh kehangatan. Para peserta tidak hanya mendengarkan materi dengan serius, tetapi juga aktif berdiskusi dan bertanya kepada pemateri. Terdapat momen haru ketika beberapa peserta menceritakan perjalanan mereka menuju pernikahan dan tantangan yang mereka hadapi.


Kepala KUA Cluring, Gunawan, mengungkapkan harapannya agar BIMWIN tidak hanya menjadi formalitas semata, tetapi benar-benar membekali catin dengan ilmu dan kesiapan mental dalam menjalani rumah tangga.

"Kami berharap setiap pasangan yang mengikuti BIMWIN ini dapat mengambil manfaat sebanyak-banyaknya. Pernikahan bukan hanya tentang menyatukan dua hati, tetapi juga dua keluarga, dua budaya, dan dua pemikiran. Dengan pemahaman yang baik, insyaAllah kalian akan mampu menghadapi segala tantangan dengan lebih bijaksana," tutur Gunawan.


Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan doa bersama. Para peserta tampak lebih termotivasi dan siap untuk memasuki kehidupan pernikahan dengan niat yang kuat dan pemahaman yang lebih mendalam. (Hr.S)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama