Kemenag Banyuwangi Tekankan Validasi Data Tempat Ibadah di KUA Licin



Banyuwangi (Bimas Islam) Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi melalui Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, H. Mastur, menekankan pentingnya validasi data tempat ibadah, terutama masjid dan musala. Hal ini disampaikan dalam pertemuan yang berlangsung di Balai Nikah Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Licin, Selasa (13/02/2025).

Dalam kesempatan tersebut, H. Mastur menegaskan bahwa validasi data tempat ibadah sangat diperlukan sebagai dasar kebijakan nasional, terutama dalam upaya menciptakan tempat ibadah yang ramah bagi semua kalangan, termasuk anak-anak.

"Pendataan yang akurat akan membantu dalam perumusan kebijakan yang lebih baik, terutama dalam mewujudkan masjid dan musala yang ramah anak. Tempat ibadah harus menjadi lingkungan yang nyaman, aman, dan edukatif bagi generasi penerus," ujar H. Mastur.

Ia juga menekankan bahwa masjid dan musala tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pembinaan umat. Oleh karena itu, aspek fasilitas, keamanan, dan kebermanfaatannya bagi masyarakat harus terus diperhatikan.

Validasi data tempat ibadah mencakup berbagai aspek, mulai dari legalitas, status tanah, kondisi bangunan, hingga fasilitas pendukung. H. Mastur menambahkan bahwa data yang valid akan membantu pemerintah dalam menyalurkan bantuan serta program peningkatan kualitas tempat ibadah.

"Kami ingin memastikan bahwa seluruh tempat ibadah, khususnya masjid dan musala di Banyuwangi, memiliki data yang terverifikasi dengan baik. Ini juga berkaitan dengan penyusunan program-program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat," tambahnya.

Ia juga mengajak para pengurus masjid dan musala untuk aktif dalam memperbarui data serta melaporkan kondisi terkini dari tempat ibadah yang mereka kelola. Dengan demikian, pemerintah dapat mengambil langkah-langkah yang lebih tepat dalam mendukung pengelolaan tempat ibadah.

Selain validasi data, H. Mastur juga menekankan pentingnya menjadikan tempat ibadah lebih ramah anak. Konsep ini mencakup penyediaan fasilitas yang mendukung kenyamanan anak-anak, seperti ruang baca Islami, tempat wudu yang ramah anak, serta lingkungan yang aman dan edukatif.

"Anak-anak adalah generasi penerus. Jika mereka merasa nyaman di masjid sejak kecil, maka kedekatan mereka dengan agama akan terjaga hingga dewasa," ujarnya.

Kegiatan validasi data ini merupakan bagian dari program Bimas Islam Kemenag Banyuwangi dalam mendukung pembinaan tempat ibadah yang lebih baik. Diharapkan, dengan adanya data yang akurat dan kebijakan yang tepat, masjid dan musala di Banyuwangi dapat semakin berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama