KUA Cluring Lakukan Survey dan Pembinaan 21 Majelis Taklim untuk Legalitas dan Penguatan Keagamaan


Banyuwangi (KUA Cluring) - Hari ini, KUA Cluring menggelar kegiatan survei dan pembinaan kepada 21 Majelis Taklim di wilayah Kecamatan Cluring. Kegiatan ini dilaksanakan di Mushola Al Ikhlas, Kemloso, Benculuk, dengan melibatkan empat Penyuluh Agama Islam, yakni Ahmad Fahim, Lailia Mufida, Nianatus Sholiha, dan Ahmad Jauhari Fadli.

Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas dan pelayanan KUA Kecamatan Cluring dalam membantu masyarakat yang ingin mendaftarkan Majelis Taklim mereka agar mendapatkan Surat Keterangan Terdaftar (SKT). Dengan adanya SKT, Majelis Taklim dapat memperoleh legalitas resmi, yang tidak hanya menjamin ketertiban administrasi, tetapi juga membuka peluang bagi mereka untuk mendapatkan pembinaan serta dukungan dari berbagai pihak.

Pentingnya Legalitas Majelis Taklim

Dalam pembinaan ini, para penyuluh agama menjelaskan bahwa SKT memiliki peran penting dalam pengelolaan Majelis Taklim. Ahmad Fahim menekankan bahwa dengan terdaftarnya Majelis Taklim secara resmi, kegiatan keagamaan dapat berjalan lebih terstruktur dan memiliki dampak lebih luas bagi masyarakat.

"Majelis Taklim bukan hanya tempat berkumpul untuk mengaji dan mendalami agama, tetapi juga wadah untuk membangun kebersamaan dan meningkatkan pemahaman Islam yang moderat. Dengan legalitas yang jelas, insyaAllah kebermanfaatannya semakin besar," ujar Ahmad Fahim dalam penyampaiannya.

Senada dengan itu, Lailia Mufida menambahkan bahwa memiliki SKT akan membantu Majelis Taklim dalam menjalin koordinasi dengan Kementerian Agama dan lembaga terkait lainnya.

"SKT ini bukan sekadar administrasi, tapi juga bentuk tanggung jawab kita dalam menjaga keberlangsungan Majelis Taklim. Dengan ini, kita bisa lebih mudah mengembangkan program yang bermanfaat dan mendapat dukungan dari berbagai pihak," ungkap Lailia.

Suasana Kegiatan: Hangat dan Interaktif

Kegiatan survei dan pembinaan berlangsung dalam suasana yang akrab dan interaktif. Para pengurus Majelis Taklim yang hadir sangat antusias dalam berdiskusi dan bertanya seputar proses pendaftaran SKT serta bagaimana mengelola majelis secara lebih efektif. Beberapa peserta bahkan berbagi pengalaman tentang tantangan yang mereka hadapi dalam menjalankan kegiatan keagamaan di tengah masyarakat.

Nianatus Sholiha, salah satu penyuluh yang hadir, mengapresiasi semangat para pengurus Majelis Taklim dalam mengikuti pembinaan ini.

"Kami melihat betapa besar semangat bapak dan ibu dalam mengelola Majelis Taklim. Ini adalah hal yang sangat positif. Dengan adanya legalitas, kami berharap Majelis Taklim semakin berkembang dan semakin banyak jamaah yang mendapatkan manfaatnya," kata Nianatus.

Ahmad Jauhari Fadli juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai persatuan dalam menjalankan Majelis Taklim.

"Di tengah masyarakat yang beragam, kita perlu memastikan bahwa Majelis Taklim tetap menjadi ruang yang inklusif, yang menebarkan kebaikan dan membangun harmoni. Moderasi beragama adalah kunci agar kita tetap bersatu dalam keberagaman," tutur Ahmad Jauhari.

Harapan ke Depan

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak Majelis Taklim yang memahami pentingnya legalitas dan administrasi yang tertib. Selain itu, pembinaan yang dilakukan KUA Cluring diharapkan mampu membantu pengurus Majelis Taklim dalam mengembangkan program-program keagamaan yang lebih inovatif dan berdampak luas.

KUA Cluring berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan bagi masyarakat dalam mengelola Majelis Taklim secara lebih profesional dan berdaya guna. Dengan legalitas yang jelas dan dukungan yang kuat, Majelis Taklim dapat menjadi pilar penting dalam membangun kehidupan beragama yang harmonis dan penuh keberkahan.

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab serta doa bersama, menciptakan momen yang penuh kehangatan dan semangat untuk terus memperkuat keberadaan Majelis Taklim di Kecamatan Cluring. (Hr.S)




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama