Meski Diguyur Hujan, BIMWIN KUA Cluring Tetap Berjalan Lancar Secara Hybrid


Banyuwangi (KUA Cluring) – Rabu, 12 Februari 2025 – Rintik hujan yang mengguyur sejak pagi tak menyurutkan semangat 10 pasang calon pengantin (catin) untuk mengikuti Bimbingan Perkawinan (BIMWIN) di KUA Kecamatan Cluring. Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WIB ini tetap berjalan sebagaimana mestinya, dengan format Hybrid, yaitu secara offline di Balai Nikah dan online melalui Zoom Meeting.


Dalam sambutannya, Gunawan, Kepala KUA Cluring, menegaskan bahwa pernikahan bukan hanya tentang kebahagiaan semata, tetapi juga membutuhkan persiapan dan ilmu yang cukup.

"BIMWIN ini bukan sekadar formalitas, tetapi bekal berharga agar pernikahan yang dibangun tidak hanya bertahan, tetapi juga membawa kebahagiaan dunia dan akhirat. Kami berharap, setelah mengikuti bimbingan ini, para catin semakin siap dalam membangun rumah tangga yang harmonis dan sakinah," ujar Gunawan.


Haris Shofiudin (Penyuluh Agama Islam) memulai materi dengan menjelaskan bahwa BIMWIN merupakan kewajiban bagi catin sesuai PMA No. 30 Tahun 2024. Ia kemudian menguraikan 5 Pilar Keluarga Sakinah, yang menjadi dasar dalam membangun rumah tangga yang kuat dan harmonis:

Berpasangan – Pernikahan adalah fitrah manusia untuk hidup bersama, saling melengkapi, dan berbagi peran dalam rumah tangga.

Janji Kokoh (Mitsaqan Ghalizha) – Pernikahan bukan sekadar ikatan sosial, tetapi juga perjanjian sakral yang harus dijaga dengan komitmen dan tanggung jawab.

Saling Berbuat Baik – Suami istri harus membangun hubungan yang penuh kasih, saling menghormati, dan menjaga keharmonisan.

Musyawarah – Keputusan dalam rumah tangga harus dibuat bersama, mengedepankan komunikasi yang baik agar tercipta kesepahaman.

Saling Ridho – Kebahagiaan dalam pernikahan akan terwujud jika pasangan mampu menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing dengan hati yang lapang.

Haris juga menekankan bahwa pemenuhan kebutuhan dalam rumah tangga harus berlandaskan pada lima pilar ini, sehingga hubungan suami istri bisa berjalan selaras dan harmonis.




Meski hujan terus turun, antusiasme peserta tak berkurang. Haris Shofiudin mengajak para catin, baik yang hadir secara offline maupun online, untuk berdiskusi tentang pengertian keluarga sakinah. Ia meminta peserta untuk mengungkapkan pemahaman mereka tentang konsep keluarga sakinah sebelum memberikan penjelasan lebih lanjut.

Beberapa peserta dengan antusias menyampaikan pendapat mereka. Arif, salah satu peserta offline, mengungkapkan bahwa menurutnya, keluarga sakinah adalah keluarga yang harmonis dan bahagia. Sementara itu, Salim, peserta yang mengikuti secara daring, menambahkan bahwa keluarga sakinah adalah rumah tangga yang dipenuhi dengan ketenangan dan saling pengertian.

Haris kemudian menegaskan bahwa keluarga sakinah bukan hanya sekadar harmonis, tetapi juga rumah tangga yang dilandasi dengan nilai-nilai Islam, komitmen, dan kerja sama antara suami dan istri. Diskusi ini membuat suasana semakin hidup dan interaktif, di mana peserta semakin memahami bahwa membangun rumah tangga yang sakinah membutuhkan kesadaran dan usaha dari kedua belah pihak.


Dengan format Hybrid, KUA Cluring berharap BIMWIN bisa lebih mudah diakses oleh catin, baik yang hadir langsung maupun yang mengikuti secara daring.

"Kami ingin semua calon pengantin mendapatkan pemahaman yang maksimal tanpa terbatas oleh lokasi atau cuaca. Semoga BIMWIN ini benar-benar menjadi bekal bagi mereka dalam menjalani kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah," tutup Gunawan.


Meski hujan mengguyur, semangat para peserta tetap tinggi. Ini menjadi bukti bahwa persiapan menuju pernikahan bukanlah hal sepele, tetapi investasi besar untuk kebahagiaan jangka panjang. (Hr.S)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama