Banyuwangi (KUA Cluring) – Selasa, 22 April 2025
Dalam semangat merawat bumi sebagai amanah dari Sang Pencipta, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cluring, Banyuwangi, melaksanakan kegiatan penanaman pohon matoa, Selasa (22/04). Aksi ini merupakan wujud nyata dari implementasi Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Agama No. 182 Tahun 2025 tentang Gerakan Penanaman Satu Juta Pohon Matoa.
Seluruh pegawai KUA Cluring tampak antusias dan kompak melakukan penanaman di lingkungan kantor dan beberapa titik di Kecamatan Cluring, sebagai simbol kepedulian terhadap kelestarian alam.
“Menanam pohon bukan hanya tindakan ekologis, tapi juga spiritual. Ini bagian dari ibadah yang berpahala dan berdampak luas,” ujar Kepala KUA Cluring, Gunawan.
Islam dan Kepedulian terhadap Alam
Islam mengajarkan pentingnya menjaga alam dan menanam pohon. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا
"Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah Allah memperbaikinya..."
(QS. Al-A’raf: 56)
Menanam pohon adalah bagian dari menjaga bumi agar tetap baik, asri, dan bermanfaat bagi makhluk hidup.
Rasulullah SAW juga bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا إِلَّا كَانَ مَا أُكِلَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةٌ، وَمَا سُرِقَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةٌ، وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ مِنْهُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ، وَمَا أَكَلَتِ الطَّيْرُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ، وَلَا يَرْزَؤُهُ أَحَدٌ إِلَّا كَانَ لَهُ صَدَقَةٌ
"Tidaklah seorang Muslim menanam pohon atau menabur benih, lalu burung, manusia, atau binatang memakan darinya, melainkan itu menjadi sedekah baginya."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Manfaat Pohon dan Buah Matoa
Pohon matoa (Pometia pinnata) adalah tanaman tropis dengan banyak kelebihan:
-
Cepat tumbuh, cocok untuk penghijauan
-
Rindang dan menyejukkan lingkungan
-
Membantu menyerap polusi dan menjaga kelembaban tanah
-
Buahnya bergizi tinggi, mengandung vitamin C, antioksidan, dan flavonoid
-
Memiliki nilai ekonomi, mulai dilirik sebagai buah khas Nusantara
Buah matoa memiliki rasa khas perpaduan antara rambutan dan kelengkeng, disukai banyak orang dan cocok dikembangkan di berbagai wilayah Indonesia.
Menanam Harapan, Memanen Kebaikan
Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, tapi bagian dari komitmen menjaga warisan bumi sekaligus menanam pahala. Melalui aksi hijau ini, pegawai KUA Cluring berharap masyarakat juga terinspirasi untuk ikut merawat lingkungan.
“Mari kita menanam tidak hanya pohon, tapi juga harapan dan pahala yang terus tumbuh,” ujar salah satu pegawai dengan senyum.
(Hr.S)